Islam
adalah agama yang kaya. Khazanahnya mencakup segenap aspek kehidupan manusia,
termasuk di antaranya masalah kesehatan dan pengobatan. Ilmu pengobatan islam
sebenarnya tidak kalah dengan ilmu pengobatan barat. Contohnya, Ibnu sina
seorang muslim yang menjadi pionir ilmu kedokteran modern. Ilmu pengobatan
islam bertumpu pada cara-cara alami dan metode ilahiah. Yang sebenarnya sangat
bermanfaat bagi seorang muslim dalam menjaga kesehatan dan mengobati penyakitnya.
Sebagai khalifah di muka bumi, manusia dibekali akal oleh Allah SWT, disamping
sebagai instink yang mendorong manusia untuk mencari segala sesuatu yang di
butuhkan untuk melestarikan hidupnya seperti makan, minum dan tempat
berlindung. Dalam mencari hal-hal tersebut, manusia akan mendapat pengalaman
yang baik dan yang kurang baik maupun yang membahayakan. Maka akal lah yang
mengolah, meningkatkan serta mengembangkan pengalaman tersebut untuk memperoleh
hasil yang lebih baik. Karena itu, manusia selalu dalam proses mencari dan
menyempurnakan hingga selalu progresif. Akal lah yang membentuk serta membina
kebudayaan manusia dalam bebragai aspek kehidupannya termasuk dalam bidang
pengobatan.
Perkembangan
keilmuan sedemikian pesatnya, demikian pula dengan berkembangnya berbagai
jenis upaya penyembuhan yang semakin luas dikenal oleh kalangan masyarakat.
Pengobatan Konvensional atau dikenal sebagai pengobatan modern kini memiliki
kecanggihan tehnologi yang semakin populer, hal ini juga diimbangi dengan kemajuan-kemajuan
ilmu pengetahuan dan tehnologi yang semakin mampu membuktikan banyaknya
pengobatan- pengobatan yang pada masa dulu sudah dilakukan oleh nenek
moyang kita dapat diteliti, dipelajari, dan dikembangkan sehingga mampu
bersinergi dengan pengobatan konvensional. Pengobatan non-konvensional yang
disebut sebagai pengobatan Alternatif semakin banyak didipraktekkan baik oleh
praktisi medis maupun non-medis, dengan menerapkan metode, alat maupun
obat-obatan alamiah yang juga dapat diaplikasikan dalam praktek- praktek
mandiri. Pengobatan alternatif adalah pengobatan yang prinsipnya adalah tidak
menekan gejala tapi mencari penyebab dan mengobatinya. Pengobatan
non-konvensional ini atau sering disebut pengobatan alternatif adalah semua
jenis pengobatan atau terapi yang digunakan sebagai tambahan untuk pengobatan
konvensional yang direkomendasikan oleh penyelenggara pelayanan
kesehatan, seperti namanya, pengobatan komplementer tersebut dipergunakan untuk
melengkapi pengobatan konvensional. Dan pengobatan alternatif akan di bahas
pada makalah ini.
1. Apa
pengertian pengobatan alternatif ?
2. Apa
dasar hukum kewajiban berobat ketika
sakit ?
3. Apa
saja macam-macam pengobatan alternatif ?
4. Apa
alasan melakukan pengobatan alternatif ?
5. Apa
Hukum melakukan pengobatan alternaif ?
1.
Untuk mengetahui pengertian pengobatan
alternatif .
2.
Untuk mengetahui dasar hukum kewajiban berobat ketika sakit .
3.
Untuk mengetahui apa saja macam-macam
pengobatan alternatif .
4.
Untuk mengetahui alasan melakukan pengobatan
alternatif .
5.
Untuk mengetahui Hukum melakukan
pengobatan alternaif.
Pengobtan
alternatif adalah jenis pengobatan dengan menggunakan metode pengobatan non
medis atau bisa juga diartikan sebagai jenis pengobatan yang berfungsi sebagai
metode pengobatan pendukung pengobatan medis. Pengobatan
alternatif juga dapat mencakup perawatan seperti jamu, biofeedback, bekam,
gurah, homeopati dan akupunktur, yang semuanya tidak diklasifikasikan sebagai
praktik standar dalam sistem kedokteran Barat. Pengobatan alternatif, atau
dikenal juga sebagai pengobatan komplementer atau pengobatan integratif atau
holistik, juga dapat merujuk kepada pengobatan medis apapun yang tanpa
menggunakan obat. Filosofi dari pengobatan alternatif biasanya menekankan
promosi kesehatan, penyembuhan dan pencegahan melalui kesadaran diri atas
pikiran dan tubuh, serta olahraga, gizi, dan bentuk lain dari perawatan diri.
Istilah “alternatif” sebenarnya lebih banyak digunakan di negara-negara
berkembang, seperti di negara Indonesia. Sedangkan di negara-negara Eropa dan
Amerika, peran dari pengobatan “alternatif” ini terutama sebagai “pelengkap”
atau “tambahan” (complementary) bagi pengobatan medis (pengobatan
konvensional atau conventional medicine). Maksudnya, pasien memanfaatkan
pengobatan tersebut untuk “melengkapi” terapi yang diberikan oleh petugas
kesehatan medis. Sehingga, istilah yang lebih banyak digunakan di Eopa
dan Amerika adalah complementary medicine, dan bukan alternative
medicine. Dan pada awal kemunculannya pengobatan alternatif hanya “dilirik”
orng apabila sudah menyerah kepada pengobatan konvensional. Selanjutnya, karena
dinilai dapat mendukung sistem kedokteran konvensional, program alternatif pun
kemudian dikategorikan dalam pengobatan komplementer (complementary medicine).
Dan belakangan ini, pengobatan alternatif ternyata dapat bekerja saling mengisi
dengan kedoteran konvensional. Bahkan di beberapa negara Amerika Utara dan
Eropa Barat keduanya saling bekerja sama dalam satu rumah sakit.
Seringkali,
praktik pengobatan alternatif digabungkan dengan praktik medis. Misalnya,
siropraktor dan dokter spesialis tulang belakang sering saling merujuk pasien
satu sama lain atau bekerja sama di klinik yang sama.
Sesuia
dengan ajaran Islam yang amat memperhatikan kesehatan, Rasullah Saw
memberikan
tuntunan agar melakukan upaya penyembuhan apabila sakit yaitu dengan cara
berobat, walaupun yang akan memberikan kesembuhan tersebut hakikatnya adalah
Allah. Nabi Ibrahim As pernah berdialog dengan ayah beserta kaumnya seperti
tercantum dalam Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara 78-81
Ï%©!$# ÓÍ_s)n=yz uqßgsù ÈûïÏöku ÇÐÑÈ Ï%©!$#ur uqèd ÓÍ_ßJÏèôÜã ÈûüÉ)ó¡our ÇÐÒÈ #sÎ)ur àMôÊÌtB uqßgsù ÉúüÏÿô±o ÇÑÉÈ Ï%©!$#ur ÓÍ_çGÏJã ¢OèO ÈûüÍøtä ÇÑÊÈ
78. (Yaitu Tuhan)
yang telah menciptakan Aku, Maka Dialah yang menunjuki Aku,
79.
dan Tuhanku, yang Dia memberi Makan dan minum kepadaKu,
80.
dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,
81.
dan yang akan mematikan Aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali),
pengobatan penyakit sangat diperlukan .berulangkali
Nabi Muhammad Saw
mengungkapkan pentingnya upaya pengobatan atas dasar
keyakinan bahwa Allah
tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali dengan
obatnya, orang yang menderita
sakit menjadi sembuh, dalam hadist disebutkan
·
Dari
riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah, dia berkata, bahwa Nabi
Saw bersabda, “Setiap penyakit pasti
memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan penyakitnya, maka dia akan sembuh
dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala” (HR. Muslim).
·
Merka bertanya, ya
Rasulullah, apakah boleh kita
berobat?
Rasulullah
Saw Menjawab, ya wahai hamba-hamba
Allah, berrobatlah, sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali
menurunkan pula obatnya, kecuali satu penyakit yaitu pikun (HR.Bokhari
dan Muslim)
Hadits-hadist tersebut dan yang semisalnya menunjukkan bahwa
orang yang sakit tidak dilarang untuk berobat. Begitu pula berobatnya orang
yang sakit tidaklah berarti menentang ketetapan Allah serta tidak pula
bertentangan dengan kewajiban bertawakkal kepada-Nya. Bahkan orang yang berobat
ibarat orang yang berusaha menghilangkan rasa lapar dan hausnya dengan makan
dan minum. Tentunya hal tersebut sebagaimana telah kita ketahui bersama
merupakan perkara yang tidak terlarang. Bahkan berobat selama menggunakan cara
yang tidak bertentangan dengan syariat merupakan salah satu bentuk usaha yang
menunjukkan benarnya tawakkal seseorang
Dalam melakukan upaya
pengobatan, perlu dipedomani tuntunan bahwa Islam hanya membenarkan iktiar
pengobatan berdasarkan ilmu kesehatan dan kedokteran yang telah diakui
kebenarannya. Berobat merupakan wasilah, adanya wasilah tidak boleh
bertentangan dengan dasar-dasar aqidah Islam.
Abu
Darda berkata : Rasulullah saw bersabda :
"Sesungguhnya
Allah menurunkan penyakit dan obat dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya,
maka berobatlah kamu, tapi jangan berobat dengan yang haram". (Riwayat Abu
Daud)
menurut
ahli fiqih bersepakat bahwa berobat hukum asalnya dibolehkan kemudian mereka berbeda
pendapat mengenai hukum berobat,
menjadi beberapa pendapat yang
masyhur:
1. Pendapat
pertama mengatakan bahwa berobat hukumnya wajib, dengan alasan adanya
perintah Rosululloh SAW untuk berobat dan asal hukum perintah adalah
wajib, ini adalah salah satu pendapat madzhab Malikiyah, Madzhab Syafi’iyah,
dan madzhab Hanabilah.
-
Dan Jika penyakit tersebut diduga kuat mengakibatkan
kematian, maka menyelamatkan jiwa adalah wajib.
-
penyakit itu menjadikan penderitanya meninggalkan
perkara wajib padahal dia mampu berobat, dan diduga kuat penyakitnya bisa
sembuh, berobat semacam ini adalah untuk perkara wajib, sehingga dihukumi
wajib.
-
penyakit itu menular kepada yang lain, mengobati
penyakit menular adalah wajib untuk mewujudkan kemaslahatan bersama.
-
Jika penyakit diduga kuat mengakibatkan
kelumpuhan total, atau memperburuk penderitanya, dan tidak akan sembuh jika
dibiarkan, lalu mudhorot yang timbul lebih banyak daripada maslahatnya seperti
berakibat tidak bisa mencari nafkah untuk diri dan keluarga, atau membebani
orang lain dalam perawatan dan biayanya, maka dia wajib berobat untuk
kemaslahatan diri dan orang lain.
2. Pendapat
kedua mengatakan sunnah/ mustahab, sebab perintah Nabi SAW untuk
berobat dan dibawa kepada hukum sunnah karena ada hadits yang lain Nabi SAW memerintahkan
bersabar, dan ini adalah madzhab Syafi’iyah.
-
Jika tidak berobat berakibat lemahnya badan tetapi
tidak sampai membahayakan diri dan orang lain, tidak membebani orang lain,
tidak mematikan, dan tidak menular , maka berobat menjadi sunnah baginya
3. Pendapat
ketiga mengatakan mubah/ boleh secara mutlak , karena terdapat
keterangan dalil- dalil yang sebagiannya menunjukkan perintah dan sebagian lagi
boleh memilih, (ini adalah madzhab Hanafiyah dan salah satu pendapat
madzhab Malikiyah).
-
Jika sakitnya tergolong ringan, tidak melemahkan badan
dan tidak berakibat seperti kondisi hukum wajib dan sunnah untuk berobat, maka
boleh baginya berobat atau tidak berobat
4. Pendapat
keempat mengatakan makruh, alasannya para sahabat bersabar dengan
sakitnya, Imam Qurtubi rahimahullah mengatakan bahwa ini adalah
pendapat Ibnu Mas’ud, Abu Darda radhiyallahu ‘anhum, dan
sebagian para Tabi’in.
-
Jika penyakitnya termasuk yang sulit disembuhkan,
sedangkan obat yang digunakan diduga kuat tidak bermanfaat, maka lebih baik
tidak berobat karena hal itu diduga kuat akan berbuat sis- sia dan membuang
harta.
-
Jika seorang bersabar dengan penyakit yang diderita,
mengharap balasan surga dari ujian ini, maka lebih utama tidak berobat, dan
para ulama membawa hadits Ibnu Abbas dalam kisah seorang wanita yang bersabar
atas penyakitnya kepada masalah ini.
-
Jika seorang fajir/rusak, dan selalu dholim
menjadi sadar dengan penyakit yang diderita, tetapi jika sembuh ia akan kembali
menjadi rusak, maka saat itu lebih baik tidak berobat.
-
Seorang yang telah jatuh kepada perbuatan maksiyat,
lalu ditimpa suatu penyakit, dan dengan penyakit itu dia berharap kepada Alloh
mengampuni dosanya dengan sebab kesabarannya.
-
Dan semua kondisi ini disyaratlkan jika penyakitnya
tidak mengantarkan kepada kebinasaan, jika mengantarkan kepada kebinasaan dan
dia mampu berobat, maka berobat menjadi wajib
5. Pendapat
kelima mengatakan haram
-
Jika berobat dengan sesuatu yang haram atau cara yang
haram maka hukumnya haram, seperti berobat dengan khomer/minuman keras, atau
sesuatu yang haram lainnya.
Kesimpulan
dari berbagai macam pendapat
Sesungguhnya
terdapat berbagai macam dalil dan keterangan yang berbeda- beda tentang
berobat, oleh karena itu sebenarnya pendapat- pendapat di atas
tidaklah
bertentangan. Akan tetapi berobat hukumnya
berbeda- berbeda menurut perbedaan
kondis. Ada yang haram, makruh, mubah, sunnah, bahkan ada yang wajib
.
Pengobatan Alternatif dibagi dalam
banyak macam dan jenis, tetapi pengobatan alternatif secara umum dibagi menjadi tiga yaitu :
terapi energi , terapi fisik dan terapi pikiran spiritual. Di setiap negara ada banyak macam-macam pengobatan alternatif
yang disesuikan dengan budaya dan juga bahan asli dari setiap negara.
Beberapa
jenis pengobatan alternatif adalah:
1.
Bekam / Hijamah.
Bekam
telah ada sejak 2000 tahun sebelum jaman Nabi SAW, dan beliau tidak melarang
umatnya untuk melakukannya, sesuai dengan sabdanya:
“Sesungguhnya penawar itu ada tiga
perkara, minum madu, berbekam dan menempelkan besi panas pada bagian yang
sakit.” (HR. Bukhari)
Bekam
adalah metode terapi dengan mengeluarkan darah statis yang mengandung racun
(darah kotor) dari dalam tubuh melalui kulit. Bekam ini berfungsi untuk
mengatasi keluhan ringan seperti masuk angin, pusing, pegal-pegal, dan juga
untuk mengatasi berbagai gangguan kesehatan, terutama kolesterol dan darah
tinggi.
Bekam
dibedakan menjadi 3:
-
Bekam kering atau bekam angin (Hijamah
Jaaffah), yaitu dengan menghisap
permukaan kulit dan
memijat daerah sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.
-
Bekam basah (Hijamah Rathbah), yaitu
dengan melakukan bekam kering terlebih dahulu kemudian permukaan kulit dilukai
dengan jarum tajam (lancet), lalu dihisap dengan alat cupping setdan hand
pumpuntuk mengeluarkan darah kotor yang berwarna merah pekat dan berbuih.
-
Bekam Api (Fire Cupping), yaitu teknik
membekam menggunakan api sebagai media pemvakumannya.
2.
Gurah
Gurah Yaitu
pengobatan tradisional untuk mengeluarkan lendir dan kotoran dari hidung dan
tenggorokan dengan memasukkan ramuan herbal terlebih dahulu. Ramuan tersebut
akan merangsang pengenceran dan pengeluaran lendir. Terapi ini biasanya
digunakan untuk mengatasi penyakit flu, asma, bronchitis dan sinusitis.
3.
Akupuntur
Akupunktur
merupakan pengobatan alternatif dari negara China dengan cara menyisipkan atau
menusukkan jarum ke tubuh yang diselipkan di antara jaringan
otot, untuk merangsang titik-titik tertentu dalam tubuh sehingga terjadi
perbedaan tekanan, gelombang udara, dan juga kepadatan jaringan syaraf yang
dapat membantu tubuh untuk mencapai keseimbangan. Dengan begitu diharapkan
tubuh mengobati dirinya sendiri. Terapi ini biasanya dipakai untuk mengatasi
rasa nyeri, sakit kepala, mual, rehabilitasi stroke, untuk kecantikan dll.
Ada
beberapa versi dari akupuntur, misalnya akupresur yaitu akupuntur
dengan cara penekanan dan
pemijatan, moksibasi atau moksa dilakukan dengan cara
pembakaran/ pemanasan, dan akupuntur yang dilakukan dengan suntikan air.
4. Homoeopati
Homeopati
didasarkan pada prinsip bahwa Anda dapat mengobati ‘penyakit dilawan dengan
penyebab’, yaitu, suatu zat yang menyebabkan gejala-gejala ketika diambil dalam
dosis besar, dapat digunakan dalam jumlah kecil untuk mengobati gejala-gejala
yang sama. Misalnya, minum kopi terlalu banyak dapat menyebabkan sulit tidur
dan gelisah, jadi menurut prinsip ini, ketika dibuat menjadi obat homeopati,
dapat digunakan untuk mengobati orang dengan gejala-gejala ini. Konsep ini
kadang-kadang digunakan dalam pengobatan konvensional, misalnya, Ritalin
stimulan digunakan untuk mengobati pasien dengan ADHD, atau dosis kecil alergen
seperti serbuk sari kadang-kadang digunakan untuk mengurangi sensitifitas
pasien alergi. Namun, satu perbedaan utama dengan obat homeopati adalah bahwa
zat yang digunakan dalam pengenceran sangat tinggi, yang membuat mereka tidak
beracun.
5.
Hipnoterapi
Hipnoterapi
adalah terapi yang menggunakan metode hipnotis.Hipnotis yang
digunakan umumnya untuk tujuan kuratif, Hipnoterapi
memiliki banyak manfaat dan dapat membantu untuk menyembuhkan penyakit tertentu
yang dapat bersifat psikologis atau fisiologis, tanpa menggunakan obat apa pun
terutama dalam kasus kecanduan, di mana seseorang tidak dapat berhenti bahkan
setelah mencoba berbagai metode.Selain itu ada juga manfaat lain, seperti
hipnotis berat badan, menyembuhkan masalah memori, insomnia, kesedihan,
gangguan obsesi kompulsif, gagap, kepercayaan diri, rasa malu, proses
persalinan, masalah kulit, berbicara di depan umum, kecemasan, rasa sakit,
gangguan kebiasaan, dan lainnya. Hipnotis seperti ini dikenal dengan
hipnoterapi.
6. Ceragem
Terapi
Ceragem adalah terapi yang menggunakan batu giok Korea dengan teknologi infra
merah. Pancaran sinar infra merahnya bisa menembus dalam tubuh hingga 14 cm di
titik-titik tertentu sehingga badan terasa hangat.Batu giok yang sudah panas
nantinya akan berpindah ke bagian tubuh lain yang belum panas. Inilah yang
membuat peredaran darah pasien menjadi lancar. Pasien jadi lebih nyenyak tidur
sehingga punya kualitas tidur yang lebih bagus.
7. Aromaterapi
Aromaterapi
termasuk penggunaan berbagai minyak esensial, yang membantu untuk mengurangi
rasa sakit, mengurangi stres, membantu meningkatkan
suasana hati, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. Anda
dapat menemukan minyak aromaterapi di banyak toko perawatan kesehatan, Anda
dapat memilih minyak untuk sifat penyembuhan. Beberapa minyak aromaterapi yang
terbaik adalah minyak lavender, minyak pohon teh, dan minyak dupa.
8.
Pengobatan Herbal
Obat herbal
juga dikenal sebagai jamu adalah metode pengobatan kuno
yang
menggunakan berbagai bumbu dan ekstrak tumbuh-tumbuhan,yang memiliki
penyembuhan khusus, aromatik, atau sifat terapeutik. Anda dapat menemukan
banyak herbal kering atau segar yang dapat Anda gunakan untuk membuat teh,
bubuk, atau sirup, atau hanya menggunakan herbal dalam memasak untuk membumbui
berbagai hidangan.didalam Al-quran pun menyebutkan sejumlah buah-buahan sebagai
obat untuk mencegah dan mengobati penyakit seperti
buah tin
,zaitun, kurma anggur dan delima .
9.
Terapi spiritual.
Terapi
ini biasanya menggunakan pendekatan keagamaan. Berdasarkan syariah Islam,
metode ini dimulai dengan menguatkan aqidah,
memberi pemahaman yang benar tentang sakit, ujian, cobaan, ikhtiar, qodlo dan
qodar, sabar dan tawakal. Metode yang dipakai biasanya dengan mengintensifkan
ibadah, misalnya dzikir dan doa, shalat, tilawatul-quran, puasa,
sedekah dsb. Ada banyak buku yang bisa dijadikan referensi untuk itu. Misalnya
seperti yang ditulis oleh Hasan bin Ahmad Hammam, atau Prof. Moh. Sholeh yang
menulis tentang terapi shalat tahajud sebagai penyembuh berbagai penyakit.
Metode yang dipakai adalah dengan shalat tahajud yang tiap gerakannya dilakukan
dalam tempo yang lama. Berdiri lama, rukuk lama, sujud lama, dst. Hal itu dimaksudkan
agar tubuh bisa mengambil manfaat dari tiap gerakan shalat. Selain itu semakin
lama shalat kita tentu lebih banyak munajat yang bisa disampaikan. Metode ini
memacu tubuh untuk memproduksi zat-zat pelawan penyakit. Sebenarnya di dalam
tubuh kita zat-zat pelawan penyakit tersebut telah tersedia, hanya perlu
dirangsang agar optimal. Dengan begitu diharapkan tubuh mampu menyembuhkan
dirinya sendiri. Metode ini efektif untuk pasien yang fisiknya masih cukup
kuat. Jika kondisi fisik tidak cukup kuat, mungkin metode ini perlu disesuaikan
dalam tempo pelaksanaannya (lamanya shalat). Hal ini sejalan dengan Firman
Allah SWT dalam QS. Al-Muzzammil ayat 20:
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui
bahwasanya kamu berdiri (shalat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua
malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan orang-orang yang bersama
kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu
sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, maka Dia
memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al
Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan
orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan
orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang
mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan
berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Dan kebaikan apa saja yang
kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah
sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah
ampunan kepada Allah; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
10.
Terapi mistis.
Diakui
atau tidak metode ini sangat banyak berkembang di masyarakat walaupun jelas-
penyakit hanya dengan selang kecil yang ditempelkan ke kulit, bahkan ada yang
dibedah oleh makhluk halus (pasien dimasukkan ke ruang gelap dan ketika keluar
sudah ada bekas jahitan seperti operasi).
pengobatan alternatif
memang memiliki “daya pikat” tersendiri. Banyak masyarakat yang tertarik dengan pengobatan cara aneh yang di
antaranya karena mendengar atau menyaksikan sendiri “kesaktian” seorang tabib yang mampu memindahkan sakit jantung seseorang
ke jantung kucing, Atau cukup disentuh sedikit, kaki yang tadinya lumpuh
langsung bisa berjalan Atau siapa yang
tidak tertarik dengan pengobatan jarak jauh dengan cukup mengirim data diri dan
tanggal lahir.
Oleh karena itu, di sinilah letak peran sentral ilmu dalam diri
seseorang. Seseorang yang mengerti tauhid, tentu akan dapat membedakan antara
pengobatan yang dibenarkan syari’at dengan yang tidak. Dia akan memahami bahwa
usahanya mencari kesembuhan merupakan bagian dari mengambil sebab yang telah diatur
dalam syari’at. Sehingga dia akan selektif untuk mengambil sebab-sebab yang
tidak bertentangan dengan syari’at.
Dan sekarang juga masyarakat
melakukan Pengobatan alternatif karna masyarakat
sudah semakin selektif pada proses pengobatan dengan menggunakan obat-obatan
kimiawi. Bukan tanpa alasan, adanya efek samping yang kadang ditimbulkan karena
penggunaan obat-obatan kimiawi menjadi salah satu penyebabny .Selain
menggunakan layanan pengobatan alternatif. Sebetulnya masyarakat juga bisa
melakukan pengobatan sendiri, dengan memanfaatkan tanaman obat tradisional yang
banyak tumbuh di alam sekitar kita. Menggunakan pengobatan tradisional dengan
ramuan dari tumbuh-tumbuhan, sebenarnya telah menjadi sebuah warisan
pengetahuan dari para nenek moyang kita. Bagaimana para orangtua kita yang
terdahulu menggunakan pengetahuan dan peralatan seadanya untuk melakukan
pengobatan.Pengobatan tradisional dengan menggunakan ramuan dari
tumbuh-tumbuhan, tidak memiliki efek samping seperti yang kadang terjadi pada
penggunaan obat-obatan kimiawi. Selain itu proses pembuatannya juga mudah dan
cepat, karena memanfaatkan tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar kita dan juga
peralatan yang sederhana.Kekayaan alam kita yang sangat beragam, juga menjadi
faktor pendukung untuk memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai ramuan obat
tradisional. Dengan mudah kita bisa menemukan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
membuat ramuan obat tersebut. Tanaman seperti kencur, kunyit, temulawak, daun
sirih, mengkudu, seledri dan tanaman lainnya yang masih dengan mudah bisa kita
dapatkan, sebenarnya banyak memiliki manfaat atau kegunaan untuk pengobatan
berbagai macam penyakit.
alasan
secara umum mengapa memilih pengobatan alternatif, karna bnyak manfaat dalam pengobatan alternatif :
1.
Dapat mengurangi stress pada pasien, akibat
ketidakpastian penyakit mengenai penyakit yang dideritanya yang seringkali
sulit diketahui dalam pengobatan konvensional.
- Biaya yang dibutuhkan cukup rendah dan murah,
jika dibandingkan dengan pengobatan konvensional yang menggunakan
teknologi canggih yang sangat mahal dan rumit.
- Pasien dilibatkan langsung dalam menangani
penyakitnya, sehingga merasa mendapatkan penguatan dalam posisi kontrol
bila ada penyimpangan pada penanganan penyakitnya.
- Dapat mengurangi trauma pasien akibat adanya
perubahan kultural, yang biasanya muncul akibat pelaksanaan ilmu-ilmu
kedokteran modern pada pengobatan konvensional.
- Menggunakan bahan-bahan yang alami dan tidak
menimbulkan efek samping dalam pengobatan.
Hukum pengobtan alternatif itu bnyak sesui dengan
bagaimana cara dan sebab pengobatannya, maka kita
harus mengetahui terlebih dahulu tentang ketentuan-ketentuan dalam mengambil
sebab. Karena berobat sangat erat kaitannya dengan hukum mengambil sebab. Maksud
mengambil sebab di sini adalah seseorang melakukan suatu usaha (“sebab”) untuk
dapat meraih apa yang diingankan. Misalnya seseorang mengambil “sebab” berupa
belajar agar dapat meraih prestasi akademik yang memuaskan. Demikian pula,
seseorang mengambil “sebab” berobat agar dapat meraih kesembuhan dari
penyakitnya.
Dalam
sebuah kisah
diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim pernah menanyakan kepada Allah dari mana
asalnya penyakit dan obat, dijawab oleh Allah “dari-Ku”, Nabi Ibrahim
menanyakan, “Lalu bagaimana dengan seorang dokter/tabib?” maka Allah menjawab:
“Ia hanyalah seorang perantara yang dikirimkan melalui tangannya suatu obat”
Oleh karena itu siapapun yang memberi obat, itu bukan masalah. Bisa saja
dokter, tabib, sinshe ataupun ahli pengobatan tradisional dan lainnya. Yang
penting, misinya pengobatan dan tercapainya kesembuhan. Kita bisa pilih sendiri
mana yang berkenan di hati kita, sebab obat mereka masing-masing biasanya
berbeda, asalkan tidak mengandung bahan-bahan yang najis, haram ataupun
membahayakan serta cara-cara yang haram.
-
Pengobatan alternatif hukumnya
dibolehkan
apa bila Pengobatan natural.
pengobtan yang bisa melalui metode obat dalam melalui mulut, seperti madu, yang
sekarang dapat berupa injeksi atau sejenisnya, metode berbekam (mengeluarkan
darah) yang sekarang bisa diwujudkan dengan operasi dan metode menempelkan besi
panas pada bagian yang sakit, yang sekarang bisa dengan sistem penyinaran.Semua
pengobatan natural seperti itu dianjurkan oleh Islam dan disyariatkan oleh
Rasulullah. Kalau sedang menderita sakit beliau juga berobat seperti berbekam
atau memanggil tabib. Demikian pula para sahabat dan generasi sesudahnya.Dengan
sabdanya Nabi saw justru menekankan pada pengobatan fisik dan terapi medis
secara natural dan bukan menganjurkan pengobatan alternatif supranatural:
“Sesungguhnya penawar itu ada tiga perkara: minum madu, berbekam dan
menempelkan besi panas pada bagian yang sakit.” (HR. Bukhari)
Dan jika yang memberi pengobtan itu sebenarnya adalah orang
shalih, taat ibadah, aqidahnya lurus dan tidak komersial serta pengobatannya
sesuai dengan ketentuan syariat islam, maka hal itu dibolehkan dengan tetap
meyakini bahwa yang memberikan kesembuhan adalah Allah melalui perantaraan doa
ikhlas dari orang shalih maupun diri sendiri berdasarkan doa
dan ayat-ayat al-Qur’an.
-
Pengobatan hukum nya haram
jika pemberi jasa pengobatan alternatif atau yang
dikenal dengan ‘orang pintar’ adalah tidak shalih dalam ibadah maupun akhlaq
dan diragukan
aqidah serta keterbebasannya dengan dunia syirik ataupun jin,
meskipun ia memberikan bacaan doa ataupun ayat al-Qur’an maka. Dalam hal
berlaku untuk semua jenis pengobatan alternatif termasuk masalah pengobatan
santet dan sihir. Seperti sabda Rasulullah :“
Bukanlah dari golongan kami,
seorang yang
menggunakan petunjuk setan atau burung dan sebagainya,
atau praktek sihir untuk menerka nasib, jodoh,
penyakit dan obatnya. Maka barangsiapa mendatangi seorang dukun yang
melakukan praktek-praktek demikian lalu ia percaya akan keterangannya, orang
ini adalah orang yang
telah mendustakan, dan tidak percaya dengan
apa-apa yang
diwahyukan kepada Muhammad
saw”.
Nabi saw
bersabda: “Sesungguhnya jampi-jampi, jimat dan tiwalah (guna-guna, susuk
atau pelet) adalah syirik.” (HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi dan Hakim)
.
Rasulullah berpesan: “Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit sekaligus
obat, dan telah menciptakan obat bagi setiap penyakit, maka berobatlah dan
jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
1.
Pengobtan alternatif adalah jenis pengobatan dengan
menggunakan metode pengobatan non medis atau bisa juga diartikan sebagai jenis
pengobatan yang berfungsi sebagai metode pengobatan pendukung pengobatan medis.
2.
Dasar hukum berobat ketika sakit terdapat dalam surat
Al-Qur’an surat Asy-Syu’ara 78-81 dan terdapat dalam Hadist Dari
riwayat Imam Muslim dari Jabir bin Abdillah, dia berkata, bahwa Nabi Saw
bersabda, “Setiap penyakit pasti memiliki obat. Bila sebuah obat sesuai dengan
penyakitnya, maka dia akan sembuh dengan seizin Allah Subhanahu wa Ta’ala” (HR. Muslim).
3.
pengobatan alternatif secara umum dibagi menjadi tiga yaitu :
terapi energi , terapi fisik dan terapi pikiran spiritual. Dan secara khusus
yaitu Bekam, Gurah, akupuntur, hemoepati, hipnoterapi, caragem, aromaterapi,
obat herbal terapi spiritual dan terapi misti.
4.
Mengapa bengobatan alternatif ?
karna bnyak manfaat dalam pengobatan alternatif :
-
Dapat mengurangi stress pada pasien
-
Biaya yang dibutuhkan cukup rendah dan murah, jika
dibandingkan dengan pengobatan konvensional yang menggunakan teknologi canggih
yang sangat mahal dan rumit.
-
Pasien dilibatkan langsung dalam menangani
penyakitnya, sehingga merasa mendapatkan penguatan dalam posisi kontrol bila
ada penyimpangan pada penanganan penyakitnya.
-
Dapat mengurangi trauma pasien akibat adanya perubahan
kultural, yang biasanya muncul akibat pelaksanaan ilmu-ilmu kedokteran modern
pada pengobatan konvensional.
-
Menggunakan bahan-bahan yang alami dan tidak
menimbulkan efek samping dalam pengobatan.
5.
hukum pengobatan alternatif bisa haram dan bisa
dibolehkan tergantung bagaimana sebab dan cara pengobtannya. Sesuai atau tidak
dengan syariat Islam.
Al-Quran dan
terjemah
http://doktersehat.com/macam-macam-pengobatan-alternatif-yang-saat-ini-paling-digandrungi/
http://ensiklo.com
kenapa-lebih-memilih-obat-obatan-tradisional.
https://maktabahabiyahya.wordpress.com
/berobat-dalam-islam.
http://www.dakwatuna.com/hukum-pengobatan-alternatif.
http://www.dakwatuna.com/pilih-pengobatan-alternatif-herbal-atau-medis.
DAFTAR ISI
.
Terapi Alternatif & Gaya Hidup Sehat,
A. Setiono Mangoenprasodjo dan Siti Nur Hidayati, cet I, Pridits Publishing
Yoyakarta, hal.15